Hahaha… Komentar saya dr pembicaraan itu terlihat sekali begitu
tidak suka-nya mereka (Telkomsel MKIOS) pada pemain server, padahal kan
sebetulnya pembelian akan masuk ke kas mereka-mereka juga, malah justru
membantu penjualan ke celah-celah pasar yg mungkin tidak bisa dimasuki
oleh para dealer Telkomsel, justru server itu perpanjangan tangan dari
Dealer…
Tapi kenapa coba Telkomsel Mkios tidak suka pada server, yaitu
karena mereka jadi tidak bisa melakukan monopoli harga di suatu daerah.
Karena mereka akan bersaing dengan server yang harganya jauh lebih
murah. hehehe… mereka ingin mendapatkan Profit lebih tinggi dengan
menjual MKIOS dengan harga lebih mahal pada daerah tersebut, ambilah
contoh di Kalimantan … Pembeli kan Pandai, mana yg lebih murah, itulah yang diambil… simple kan…
Akhirnya sekarang TSEL melakukan strategi lain untuk memonopoli
salah satu kebutuhan primer/pokok masyarakat modern (dibaca= pulsa)
dengan cara memunculkan Judul : "STOK HABIS di dealer” dan "STOK BANJIR
di dealer”. Tentu saja saat Judul STOK HABIS muncul, maka harga voucher
Mkios dinaikan, itu untuk menambah profit TSEL… dan saat dimunculkan
judul "STOK BANJIR” maka harga dibanting, tapi dari segi kuantiti
banyak di push ke Client/Reseller…. dan tentu saja Profit lagi bagi
telkomsel,,,
Padahal bea untuk menghasilkan Stok MKios Elektrik itu kurang lebih
tetap, karena mereka tidak memproduksi barang secara Real (barang
Maya), berbeda dengan Voucher Fisik, yang sangat dipengaruhi harga
bahan baku kartu dan lain-lain. Rasanya tidak masuk akal ada STOK MKIOS
HABIS di Dealer, karena apa? Karena itu kan Stok Elektrik, secara
logikanya… kita serahkan uang, kemudian uang itu kita konversikan ke
angka barang MAYA berupa jumlah unit… Dan jumlah Unit itu hanya berupa
angka saja pada chip yang bisa diupdate, dikurangi, ditambahkan, bahkan
bisa dihapus melalui program tertentu di pusat server Telkomsel…
logika-nya sama saja kalau kita mengetik di komputer pakai Excel,
tinggal ketik angka berapapun di komputer, lalu di save… beres…. tidak
ada keterlibatan proses produksi disini yg menyebabkan bisa muncul
barang habis hehehe….
Kalau vocer Fisik habis, itu wajar dan sangat masuk akal…. karena
untuk membuat vocer Fisik, dibutuhkan bahan baku berupa plastik
(misalnya) kalau plastiknya habis, berarti tidak bisa bikin vocer… Lha
kalau vocer elektrik habis, bahan baku apa yg habis sehingga
menyebabkan Vocer ELektrik di Pusat Dealer Telkomsel habis… Tinggal
masukkan angka, pencet Enter, lalu save aja… (secara logika-nya)
Jangan2 listriknya habis wakakaka…. Terlihat sekali bahwa ini mengarah
pada Monopoli, yang jelas-jelas dilarang di indonesia. terlebih lagi
Pulsa sekarang termasuk bahan pokok, dan hampir sejajar dengan beras
hehehe… Hehehe… ini hanya ulasan saja… Take it easy aja
|